HARI KE-3 SMARTREN RAMADHAN SMAN1CIS

Oleh Elsa Siti Zahra

Hari ini, 11 Maret 2025, kegiatan SmartTren 2025 di SMAN 1 Cisarua Kabupaten Bogor memasuki hari ketiga. Mengawali kegiatan dengan melaksanakan shalat duha bersama, para siswa berkumpul di mushola terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan berikutnya. Setelah itu, seluruh peserta didik, baik siswa maupun siswi berkumpul di tempat yang sama, yakni Aula sekolah, untuk melanjutkan kegiatan dengan tadarus bersama.

Sama seperti hari sebelumnya, dalam kegiatan SmartTren 2025 hari ini, peserta didik akan mendapatkan materi dari dua pemateri yang berbeda. Pada sesi pertama, penyampaian materi disampaikan oleh 𝘜𝘴𝘵. 𝘚𝘢𝘦𝘱𝘶𝘭𝘭𝘰𝘩, 𝘚.𝘗𝘥.𝘐 dengan membawakan materi yang bertema “𝗔𝗹-𝗤𝘂𝗿’𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽𝗮𝗻”. Di bulan Ramadan, salah satu amalan yang dilakukan adalah membaca Al-Qur’an. Selain itu, penting untuk mengimani dengan mengimplementasikannya di kehidupan terkait apa yang terkandung di dalamnya. Seperti halnya yang disampaikan oleh Rasulullah, yakni “Sebaik-baiknya umatku adalah orang yang suka membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya”. Dalam mengimani Al-Qur’an, terbagi dalam tiga definisi. Pertama, 𝘪𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘭 𝘲𝘢𝘭𝘣𝘪, yang berarti Qur’an itu diterapkan dalam hati. Kedua, 𝘪𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘭 𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯, yakni tingkatan iman kepada Qur’an dengan membacanya. Ketiga, 𝘪𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘭 𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯, yaitu mengimplementasikan atau mempraktikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah jeda oleh istirahat, sesi kedua dalam penyampaian materi kali ini menghadirkan 𝘜𝘴𝘵. 𝘙𝘪𝘥𝘸𝘢𝘯 𝘓𝘢𝘵𝘪𝘧 dari Wadi Mubarok yang membawakan materi dengan tema “𝗣𝗲𝗻𝗴𝗲𝗻𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗧𝗮𝗵𝗳𝗶𝗱𝘇”. Dalam sesi penyampaiannya ini, beliau mengatakan bahwa tujuan utama kita sebagai umat muslim harus belajar Al-Qur’an ialah karena Qur’an merupakan petunjuk bagi umat manusia. Terutama bagi umat muslim, Al-Qur’an adalah kehidupan. Beliau juga mengajarkan bagaimana cara membaca Al-Qur’an dengan benar, khususnya pada surat Al-Fatihah.

Dari kedua materi yang telah disampaikan berkaitan dengan Al-Qur’an, diharapkan kegiatan SmartTren ini tidak hanya sekadar menambah pengetahuan, melainkan juga menjadi wadah untuk membangun kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an.