Sebelum muncul istilah Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) di Kurikulum Merdeka Belajar, sekolah pernah menggunakan istilah Penilaian Akhir Semester (PAS) pada Kurikulum 2013 (K13). Sebelumnya lagi Namanya adalah Ulangan Akhir Semester (UAS) pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Mungkin terdengar seperti perubahan nama saja. Tapi perubahan nama penilaian sekolah dari PAS ke ASAS memiliki beberapa perubahan yang penting untuk metode penilaian bagi guru dan juga siswa. Pertama mengenai butir soal asesmen tidak harus memiliki banyak butir-butir soal. Pada PAS, standar soal biasanya harus memiliki 30 butir soal pilihan ganda dan 5 esai, sedangkan dalam ASAS butir soal yang diperlukan lebih fleksibel, hanya 10 butir soal dan 5 esai. Bahkan ada beberapa Pelajaran yang hanya menggunakan soal esai saja. Hal ini menjadi poin penting karena ASAS lebih menekankan pengerjaan soal bukan pada kuantitas jawaban yang diberikan, melainkan kualitas jawaban siswa.
Perubahan tersebut jelas menjadi sebuah tantangan bukan hanya bagi siswa, melainkan juga bagi para guru. Guru harus menyusun soal-soal yang otentik agar siswa tidak mencari jawaban di internet. Untuk soal-soal pilihan ganda siswa bukan hanya memilih jawaban yang tersedia dalam opsi pilihan gandanya, tapi siswa juga harus memberikan alasan mengapa dia memilih opsi tersebut sebagai jawaban. Hal tersebut menantang siswa untuk berfikir kritis dalam menjawab soal-soal ASAS.
Menurut H. Badru Falah, S. Pd. selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyatakan “Kita harapkan siswa mampu mengerjakan soal tanpa harus mencontek kepada temannya. Hal ini sejalan dengan apa yang diharapkan Kurikulum Merdeka Belajar, bahwa siswa harus merdeka berfikir secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain.” Selain itu, untuk menjawab pertanyaan tentang berubahnya media yang digunakan ASAS dari basis komputer menjadi kertas kembali Pak Haji (sapaan akrabnya) mengatakan “Hal tersebut untuk menekankan siswa dapat serius mengerjakan Asesmen tanpa harus mengakali teknologi supaya mendapat jawaban melalui internet. Asesmen berbasis kertas memudahkan pengawasan bagi guru unutuk mengetahui siswa yang berpotensi bertindak curang.”
ASAS yang dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 8 desember berlangsung dengan lancar, meskipun ada beberapa kendala teknis yang terjadi tapi hal tersebut tidak mempengaruh kekhidmatan para peserta dan panitia ASAS dalam melaksanakan kegiatan.
I like what you guys are up too. Such smart work and reporting! Carry on the excellent works guys I¦ve incorporated you guys to my blogroll. I think it will improve the value of my website 🙂